Kaos Bertuliskan #2019 Ganti Presiden Diusung Mengelilingi Kabah
Di media sosial baru-baru ini beredar video dan foto, yang menunjukkan sejumlah jamaah haji asal Indonesia berthawaf mengelilingi kabah di Makkah, sambil mengusung kaos bertagar #2019GantiPresiden. Kaos itu tak ubahnya seperti “berhala baru” yang diagung-agungkan dan diarak.
Masya Allah! Perbuatan ini sungguh sangat tidak pantas. Hal ini karena kaos itu adalah barang yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan ibadah haji atau umroh. Mengusung kaos di seputar kabah dalam ibadah juga tidak pernah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Kabah di Makkah (Foto: kumparan.com)
Cara berpikir seperti apa, yang membuat jamaah asal Indonesia itu melakukan hal tersebut? Menggotong isu politik dan Pilpres 2019 dalam ritual ibadah di depan kabah sungguh sebuah perbuatan yang mengejutkan, memprihatinkan, sekaligus memuakkan dan membuat berang. Di sekitar kabah, di mana umat Islam dari seluruh dunia hadir, harus bersih dari segala urusan keduniaan.
Apakah dunia politik dan pemilihan presiden 2019 di Indonesia itu begitu pentingnya, sampai dalam melakukan ibadah di depan kabah, sejumlah jamaah masih sempat-sempatnya menggotong-gotong kaos #2019GantiPresiden? Padahal, ketika beribadah di depan kabah, kita harus membuang sejauh mungkin semua urusan duniawi, dan harus fokus pada Allah.
Kaos #2019GantiPresiden diusung mengelilingi kabah (Foto: facebook.com)
Peristiwa ini menunjukkan, bagi sebagian umat Islam Indonesia, tak pelak lagi urusan politik dan Pilpres sudah terlalu jauh mempengaruhi dan merusak daya nalar, sikap mental, rasa keadaban, dan pertimbangan proporsionalitas. Bahkan seolah-olah urusan masuk surga atau neraka ditentukan oleh menang-tidaknya dalam Pilpres 2019!
Politisasi agama yang dilakukan secara berlebihan, terutama sejak Pilkada DKI Jakarta 2017, tampaknya berdampak serius dan berjangka panjang. Intinya: urusan duniawi dan kepentingan politik kekuasaan itu nomor satu. Sedangkan agama cuma dijadikan kemasan biar terlihat religius, dan seolah-olah direstui atau didukung oleh Tuhan! Sungguh mengerikan. ***
Comments
Post a Comment