Mitos hujan di malam jumat pada akhirnya membuat kita ketawa
Rasa kantuk tiba. Aku matikan televisi dan bersiap untuk merebah. Tapi ada yang mengusik perhatianku malam ini, suara petir yang tetiba menggelegar keras hingga terdengar jelas oleh telinga.
“Pasti akan turun hujan”, pikirku.
Ah, tapi bukankah lebih enak jika hujan turun di kala hendak tidur? Sudah terbayang pasti istirahat malam ini akan lebih nyaman dan pejamku pulas. Benar saja, hujan pun turun dengan derasnya. Beberapa kali suara petir menjadi pelengkap malam.
Setelah merebah, entah kenapa aku justru tak bisa tidur. Pikiranku menerawang tak tentu arah. Kadang memikirkan ini, lalu berubah lagi memikirkan itu. Dan malam ini malam Jumat, yang konon ketika hujan deras mengguyur di malam Jumat, maka akan ada sesuatu terjadi pada tengah malam.
Aku mencoba mengabaikan opini dan sugesti yang melintas di kepalaku. Sambil mencoba menikmati hujan, aku menyalakan lagu dari telepon genggam. Tapi tak bisa tidur juga. Ada apa gerangan? Kantuk yang tadi sangat terasa, tiba-tiba hilang begitu saja.
Sugestiku kembali pada mitos bahwa ada sesuatu di malam Jumat ketika hujan turun. Aku masih mencoba mengabaikan tapi tetap tak bisa. Lantas aku segera menuju ke dapur, berharap bisa menghilangkan pikiran-pikiran anehku tentang sesuatu.
Di sana aku menemukan sepiring nasi goreng yang telah kubeli tadi, tapi belum kuhabiskan. Aku makan sambil mencoba tetap tenang, tanpa memikirkan hal negatif. Usai makan, aku menuju kulkas untuk mengambil minum.
Klik! Tak ada tanda apapun, rumahku mati listrik. Pikiran anehku semakin menjadi-jadi. Apalagi aku belum minum usai makan tadi. Aku memutuskan untuk tetap mengambil minum di kulkas, aku tuang ke dalam gelas, dan langsung aku meminumnya.
Hujan masih sangat deras mengguyur, bahkan walau mati listrik, udara malam ini tetap terasa dingin meski AC dalam keadaan mati.
“Bagaimana jika aku coba tidur saja? Pasti besok listrik sudah nyala lagi.”, aku berujar dalam hati. Akhirnya aku menuju kamar dengan penerangan dari cahaya telepon genggamku, lalu merebah, dan tak terasa sudah pagi.
Bangun dari tidur, aku merasa aneh. Kenapa aku bisa tidur dengan sangat cepat, padahal sebelumnya rasa kantuk itu hilang begitu saja? Setelah kupikir lagi, aku menemukan jawabannya. Nasi goreng itu telah menjadi penyelamatku. Ternyata aku lapar.
Comments
Post a Comment